You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Nagari Piobang
Nagari Piobang

Kec. Payakumbuh, Kab. LIMA PULUH KOTA, Provinsi SUMATERA BARAT

SELAMAT DATANG DI KANTOR WALI NAGARI PIOBANG

Kondisi Ekonomi Nagari Piobang

Administrator 09 Desember 2024 Dibaca 24 Kali

Kondisi Ekonomi Nagari Piobang

Kondisi perekonomian di masyarakat Nagari Piobang sebagian besar bergerak dibidang pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan. Ini didukung oleh kondisi alam Nagari Piobang adalah lahan pertanian yang belum didukung dengan sistim irigasi teknis dan perkebunan. Sebagian besar penduduk Nagari Piobang dengan mata pencaharian adalah petani dan pekebun.

Berikut ini adalah gambaran umum kondisi ekonomi Nagari Piobang:

1. Bidang Pertanian

Potensi sumber daya alam yang dimiliki Nagari Piobang berupa areal sawah dengan luas 207 Ha, yang secara umum merupakan tadah hujan, walaupun sudah dibangun irigasi sederhana namun airnya tergantung kepada musim. Disaat musim hujan irigasi tersebut dapat berfungsi namun saat musim kemarau maka airnya tidak ada. Luas lahan menurut Penggunaannya dapat dilihat pada Tabel. 20 dibawah ini: 

Luas Lahan Berdasarkan Penggunaan Tahun 2024

No

Penggunaan Lahan

Jumlah (Ha)

1

Perumahan dan pekarangan

592

2

Sawah

 

 

-          Irigasi Teknis

0

 

-          Irigas ½ Teknis

0

 

-          Irigasi sederhana dan tadah hujan

207

3

Perkebunan Rakyat

457

4

Pertanian tanah kering, ladang dan tegalan

975

5

Hutan Nagari

433

6

Rawa / Sungai

0

7

Kolam

12

8

Tempat olah Raga (Sepak bola, Volly, bulutangkis)

2

9

Jalan Raya (Negara, Propinsi, Kabupaten, Nagari)

10

 Luas Lahan Sawah dan Kolam Ikan di Nagari Piobang

Tahun 2024

No

Jorong

Luas Lahan Sawah (Ha)

Luas Kolam (Ha)

Lain-nya

          Irigasi

Tadah Hujan

Irigasi Teknis

Irigasi ½ Teknis

Irigasi Sederhana

Irigasi Desa

Tadah Hujan

Lahan Tidak di Olah

1.

Piobang

0

0

0

-

67

 

2,5

 

2.

Gando

0

0

0

-

50

 

2,5

 

3.

Ampang

0

0

0

-

55

 

4

 

Jumlah

0

0

0

-

207

 

12

 

 

Potensi usaha tani yang ada di wilayah Nagari Piobang yang terbesar adalah dibidang tanaman pangan seperti padi dengan luas tanam pada tahun 2015 seluas 207 Ha, selanjutnya diikuti oleh komoditi Hortikultura seperti cabe dengan luas tanam 6 Ha , Jagung 12 Ha. Dan ubi kayu seluas 256 Ha

Selain itu komoditi tanaman perkebunan juga cukup berpotensi diwilayah Nagari Piobang. Hal ini dilihat dari luas areal produktif untuk komoditi Kakao  30 ha.

Ketersediaan sarana dan prasarana usaha masih terbatas, dibeberapa wilayah penanganan pasca panen masih belum menggunakan alat treser karena keterbatasan pemodalan. Untuk distribusi dan pemasaran hasil panen usaha tani masih didominasi oleh pedagang pengumpul.

Tanaman hortikultura (cabe, Jagung, Ubi Kayu) sudah diusahakan secara baik dengan pengaturan pola tanam namun capaian produktivitas masih belum maksimal. Sistim penjualan komoditi hortikultura juga belum terkelola secara kelembagaan bisnis hal ini merupakan potensi untuk lebih diperbaiki sistim distribusi dan pemasaran sayur dan buah.  Selain itu komoditi sayuran yang dikelola oleh rumah tangga petani dari kaum ibu (wanita tani) juga tidak bisa diabaikan. Peran wanita tani dalam KWT berpengaruh besar terhadap peningkatan fungsi lahan pekarangan sehingga gizi keluarga terpenuhi dengan mengkonsumsi bahan pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA). Di Nagari Piobang, ditahun 2015, kegiatan pemanfaatan pekarangan ini telah dilakukan oleh Kelompok Dasawima, hingga saat ini kawasan rumah pangan lestari telah terwujud, terlihat dari sudah terkelolanya pekarangan rumah anggota dengan berbagai jenis tanaman sayuran, bumbu dan toga serta ada 1 unit rumah bibit dan sudah mampu mendistribusikan bibit sayuran secara komersial. Pada tahun 2022 kegiatan ini tetap berlanjut pada tahap pengembangan oleh perorangan.

Dengan keadaan diatas menggambarkan bahwa kemampuan pelaku usaha dan pelaku utama dalam penerapan teknologi usaha (teknologi usaha hulu, usaha tani dan teknologi hilir) masih sangat terbatas, sementara potensi usaha ada untuk dapat lebih dikembangkan lagi.

Membaca kondisi pelaku utama dan pelaku usaha dalam mengelola usaha tani dari hulu sampai hilir menunjukan bahwa pelaku utama dan pelaku usaha masih perlu kepastian dan jaminan dalam melakukan usaha dari pihak pemerintah untuk meningkatkan pendapatan mereka. Seperti jaminan tersedianya sarana prasarana pertanian, akses permodalan, jaminan harga hasil pertanian, bimbingan manajemen usaha, fasilitasi kemitraan guna terwujudnya kesejahteraan yang ingin dicapai.

 

2. Bidang Peternakan

Di Nagari Piobang terdapat berbagai jenis usaha peternakan yang dilakukan oleh masyarakat dan petani, antara lain adalah ternak sapi, ayam, itik, kambing, dll.

Selanjutnya usaha peternakan yang berkembang dan dilakukan oleh masyarakat yang bekerja sama dengan pihak swasta (non petani) adalah ternak ayam potong, ternak puyuh yang diusahakan sendiri oleh masyarakat. Di Piobang terdapat beberapa peternak ayam potong yang dikelola oleh masyarakat yang bekerja sama dengan Pemilik modal dan ini merupakan tempat lapangan kerja bagi masyarakat tertama kelurga pengelola itu sendiri. Namun upah pekerja sampai saat ini belum sesuai dengan stantar upah pekerja. Sementara usaha peternakan  sapi,  itik, kambing belum tersentuh (tergarap) secara merata oleh peternak.

3. Bidang Perkebunan

Bidang perkebunan adalah salah satu usaha perekonomian unggulan selain pertanian (sawah) bagi masyarakat Nagari Piobang. Kakao (cokelat) merupakan tanaman perkebunan unggulan bagi masyarakat dan nagari. Hampir disetiap lahan kosong (pekarangan) dan tegalan masyarakat ditanami tanaman kakao. Secara tidak langsung, tanaman kakao ini memberikan dampak peningkatan pendapatan masyarakat petani diluar hasil pertanian.

Budidaya tanaman kakao khususnya pada tahap pemeliharaan masih secara tradisional, belum ada penerapan jaminan mutu yang standar, komoditi kakao mendominasi pertanaman masyarakat saat ini. Masih perlu inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan penanganan pasca panen kakao.

Usaha perkebunan selain kakao yang ada di Nagari Piobang adalah, Pisang, Kelapa, Pepaya Madu, Alpukat (yang sedang Banyak diminati Oleh Masyarakat), dan Durian pada saat ini. Namun untuk pengolahan hasil Tanaman masih memerlukan pembinaan dan pelatihan.

4. Bidang Perikanan

Di Nagari Piobang terdapat beberapa sumber-sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan usaha-usaha dibidang perikanan. Walaupun demikian, tidak seluruh masyarakat petani mampu memanfaatkan sumber daya alam ini untuk melakukan usaha perikanan, hanya sebagian kecil dari masyarakat petani di Nagari Piobang yang memanfaatkan sumber daya alam ini untuk berusaha perikanan. Sehingga bidang perikanan belum terkelola dengan maksimal. Hal ini disebabkan oleh sarana dan prasara yang tidak sempurna dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pengelolan di bidang perikanan.

5. Bidang Perdagangan

Usaha perdagangan yang ada di Nagari Piobang masih berskala kecil dengan omzet yang juga relatif masih kecil (pedangan kecil). Sebagaian besar dagang harian (kedai harian), “gerendongan” sembako, warung kopi dan makanan ringan (gorengan).

6. Industri Kecil, Industri Rumah Tangga dan Kerajinan

Di Nagari Piobang terdapat berbagai industri rumah tangga dan kerajinan dengan berbagai macam produk olahan, antara lain:

  • Pembuatan Gula Merah
  • Aneka Kue Donat
  • Sulaman dan bordir
  • Perabot
  • Bengkel sepeda motor
  • Rice Miling Unit (RMU) / Hueler

Untuk mencapai hasil sesuai yang inginkan diperlukan pembinaan dan pelatihan industry kecil, industry Rumah Tangga dan kerajinan.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image